-->

Mengenal Apa itu Puisi dan Jenisnya yang Beragam





Hai Sobat Shira, yang kebetulan mampir atau terdampar di website ini... Sebelumnya saya udah posting beberapa coretan saya di website ini tentang beberapa puisi yang saya buat dari waktu ke waktu dalam ruang waktu yang tersembunyi... saya menulisnya dengan sadar, beberapa adalah luapan hati saya yang tak tersampaikan.. 

Di halaman ini, saya bahas tentang Puisi dan apa aja sih jenisnya... tentu saya mereferensi ini dari buku juga yang sempat saya pelajari.. jadi dalam proses belajar bareng, temen temen yang kebetulan expert dibidang ini, jika menemui kesalahan pemahaman, mohon untuk mengingatkan saya, supaya menjadi pelajaran juga untuk reader selanjutnya..

Puisi merupakan sebuah seni menulis yang lantunkan oleh penyair untuk menuangkan pemikirannya entah itu berupa lantunan suara maupun tulisan teks, bahkan ada yang dalam bentuk drama sebagai variasinya dengan menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis.

Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi, dan puisi terkadang tidak melulu terdiri dari berbait bait kata, melainkan adapula yang hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang ulang.

Ada 2 Pembagian jenis puisi saat ini, yaitu Puisi Lama dan Puisi Modern, perbedaannya apa sih? Puisi Modern merupakan puisi tanpa beragam syarat ataupun ketentuan, sepertinya puisi puisi karya gue disini termasuk puisi jenis ini.. karena memang gue buat mengalir aja, tanpa ada suatu batasan atau aturan yang menyertai.

Ini beberapa ciri Puisi Modern atau Puisi Baru:

  •     Bentuknya rapi, simetris;
  •     Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
  •     Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
  •     Sebagian besar puisi empat seuntai;
  •     Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  •     Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar): 4-5 suku kata.



Sedangkan puisi lama memiliki berbagai ketentuan dan  setiap jenis puisi lama dalam pembuatannya terikat beragam aturan dari segi  rima, bait, hingga suku katanya.
Jenis Puisi lama sendiri sering kita dengar dulu waktu belajar di SD, SMP, SMA ya tentu pada mata pelajaran bahasa indonesia, tapi ya gitulah.. gue dulu hanya sekedar belajar dan tidak menjiwai atau memahami.. mungkin belum butuh gitu ya.. jadi memang sekedar angin lalu, tetapi ternyata ketika kita sudah butuh dan rasa penasaran itu muncul, menjadi berbeda cara belajar kita, seakan akan, tidak sekedar menghapal untuk ujian, tetapi untuk membuat sebuah karya. Hmmm.. begitulah gan.. buat kalian yang masih jadi siswa.. ini gue share pengalaman gue ya hehe, ternyata ketika kita sudah mencapai puncak membutuhkan.. hal itu akan berbeda ketika kita belajar hanya untuk menghadapi ujian UAS semata.

Oke.. kembali lagi ke pembahasan puisi lama ya, Ini gambarannya.. gue tidak menjelaskan detailnya satu persatu ya, karna kalian bisa temukan itu di buku literatur yang lebih spesifik membahas itu.

sumber gambar: slideshare.net




1. Pantun

 
hmmm ini kalian mesti sudah sering denger atau melihat tulisan guru kalian atau pembicara atau mungkin malah kepala sekolah kalian sering berpantun ria.. hehe, Pantun berasal dari kata Panutun asal minangkabau  yang awalnya dipakai untuk menjalin pergaulan di masyarakat.

Mengenai ciri-ciri dari pantun pun cukup banyak, seperti di bawah ini.

  •     Tiap bait terdiri atas empat baris.
  •     Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
  •     Memiliki rima a-b-a-b
  •     Baris pertama dan kedua berisi sampiran, yakni kata-kata pembuka yang tidak atau kurang berkaitan dengan maksud pantun.
  •     Baris ketiga dan keempat berisi isi dari puisi ini.
Contoh :
    Kalau ada jarum patah
    Jangan dimasukkan ke dalam peti
    Kalau ada kataku yang salah
    Jangan dimasukkan ke dalam hati


2. Karmina

Memiliki syarat yang tidak berbeda jauh dengan pantun, karmina bisa dibilang adalah jenis pantun  singkat. Berikut Aturan dari Karmina :

  •     Tiap bait terdiri atas dua baris.
  •     Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata
  •     Rima ada di tiap frasa dengan pola a-b-a-b
  •     Frasa pertama di baris pertama berima sama dengan frasa pertama di baris kedua, begitu pula dengan frasa selanjutnya di tiap baris.
  •     Baris pertama adalah sampiran, sedangkan isi ada di baris kedua.
Contoh :
    Dahulu parang sekarang besi (a)
    Dahulu sayang sekarang benci (a)


3. Talibun

Jika karmina dapat dikatakan sebagai puisi singkat, talibun adalah sebaliknya. Jenis puisi lama yang satu ini seperti pantun, namun memiliki baris yang lebih panjang. Berikut aturan Talibun :

  •     Tiap baitnya memiliki baris berjumlah genap, namun lebih dari empat.
  •     Jumlah suku kata tiap baris berkisar 8—12.
  •     Memiliki rima a-b-c-a-b-c.
  •     Setengah dari jumlah baris per bait di bagian awal adalah sampiran, selanjutnya isi.
Contoh :
    Kalau anak pergi ke pekan
    Yu beli belanak pun beli sampiran
    Ikan panjang beli dahulu

    Kalau anak pergi berjalan
    Ibu cari sanak pun cari isi
    Induk semang cari dahulu


4. Seloka

Jika dilihat dari strukturnya, jenis puisi lama yang satu ini sangat mirip dengan pantun. Yang paling membedakan keduanya adalah letak isi. Ciri Seloka antara lain :

  •     Tiap bait minimal terdiri atas empat baris, dapat lebih asal genap.
  •     Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
  •     Tiap baris adalah isi puisi.
  •     Memiliki rima a-b-a-b
Contoh :

    Lurus jalan ke Payakumbuh,
    Kayu jati bertimbal jalan.
    Di mana hati tak kan rusuh,
    Ibu mati bapak berjalan.


5. Mantra

Tidak ada ciri khusus untuk mantra. Puisi lama yang dianggap memiliki kekuatan gaib ini dapat dikatakan sebagai jenis puisi lama yang pertama kali berkembang. Satu-satunya ciri khas dari mantra adalah ada sebagian kata-kata yang diulang untuk memberi rasa sugesti bagi yang mendengar.


6. Syair

Jenis yang satu ini lebih ke arah bercerita. Mengenai aturannya sendiri, antara lain sebagai berikut.
  •     Tiap bait terdiri atas empat baris.
  •     Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
  •     Setiap baris adalah isi dan saling berkait.
  •     Memiliki rima a-a-a-a.

Contoh :
    Pada zaman dahulu kala (a)
    Tersebutlah sebuah cerita (a)
    Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
    Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)




7. Gurindam 

adalah syair yang singkat yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.

 Contoh:

    Kurang pikir kurang siasat (a)
    Tentu dirimu akan tersesat (a)
    Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)
    Bagai rumah tiada bertiang (b)
    Jika suami tiada berhati lurus (c)
    Istri pun kelak menjadi kurus (c)




Okelah... mungkin masih ada yang belum gue jelaskan.. silahkan cari sendiri ya.. :D
Sebenarnya masih banyak istilah istilah yang berkenaan dnegan puisi yang masih perlu banyak dipelajari.. tetapi setidaknya tahu dulu lah ya, seperti apa sih teori puisi selama ini...


Kalau ada yang mau kasih tambahan barangkali... bisa di sematkan di kotak komentar ya.. ^_6 mari saling berbagi ilmu .. hehe